Bahkan, Hj. Elmiyati Junjungan, S.Pd., (57) baru dua tahun belakangan ini melakukan terapi alami untuk mengobati penyakit ginjalnya. Menurut istri ketua Dewan Pendidikan Pesawaran ini, penyakit ginjal diidap sejak 11 tahun lalu.
"Waktu sekitar umur 46, setiap usai kerja keras, bagian bawah perut rasa sakit sekali, pinggang sakit. Maaf, air kencing warnanya keruh. Rasanya seperti mau melahirkan," kata Ibu tiga anak ini, ketika diwawancarai sepekan lalu.
Rasa sakit itu selalu kambuh setiap pekan. Tidak tahan dengan sakit yang diderita, Elmiyati memeriksakan diri ke dua dokter. Dari hasil rontgen, tampak empat batu ginjal di ginjal kanan. Namun, Elmiyati menolak dioperasi. Dia hanya meminum obat-obatan yang diberikan dokter.
Beberapa saat efek obat itu memang terasa, penyakit itu tidak kambuh lagi dalam beberapa waktu. Namun, beberapa bulan kemudian, penyakit itu kambuh lagi.
Menurut dia, terapi obatan kimia memang memberikan efek sembuh yang cepat, tapi juga memiliki efek samping. Mengingat usia yang sudah lanjut, Elmiyati beralih ke obat-obatan herba. Dia mencari berbagai referensi tentang tanaman obat dan rutin mengonsumsinya.
Aktivis Asysiyah Lampung ini pernah minum daun sirih dan kates (pepaya) wulung, juga pernah meminum air putih yang diembunkan selama satu hari satu malam. Terapi air putih itu dia lakukan selama tiga bulan berturut-turut. Memang, setelah itu penyakitnya mulai berkurang. Bahkan, ketika diperiksakan ke dokter, batu ginjalnya sudah tidak ada lagi.
"Waktu naik haji tidak terasa sakit, beberapa waktu setelah pulang berhaji kok kambuh lagi," kata dia. Sampai akhirnya, Elmiyati mendapatkan informasi tentang khasiat rosela dan mahkota dewa. Dia menanam tumbuhan obat itu di halaman rumah.
Secara rutin, Elmiyati memetik kelopak rosela, dikeringkan dan diseduh dengan air hangat. Begitu juga dengan mahkota dewa. Dua tanaman obat itu dikonsumsi secara bergantian. "Satu bulan saya minum rosela, sebulan berikutnya mahkota dewa, begitu terus," kata dia.
Terapi tanaman obat itu memberikan dampak yang sangat positif bagi kesehatannya. Selama dua tahun ini, penyakit ginjalnya tidak pernah kambuh lagi. "Saya pernah kecapekan habis pernikahan anak saya, tetapi alhamdulillah tidak sakit," kata dia.
Kini, Elmiyati juga lebih peduli dengan kesehatan tubuhnya. Selain mengonsumsi obat-obatan herba, dia juga menerapkan pola hidup sehat, seperti memakan makanan yang begizi, olahraga, dan istirahat yang cukup. "Saya mengukur diri, kalau terasa kecapekan, saya istirahat," ujarnya. RINDA MULYANI/M-1
(Lampung Post)