Thursday, May 14, 2009

Kanker Incar Perempuan Perokok

Merokok bukan monopoli kebiasaan kaum lelaki. Kini makin banyak perempuan yang merokok. Padahal tubuh mereka tidak sekuat lelaki dalam menghadapi racun rokok. 

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa perempuan perokok lebih rentan terkena kanker dibandingkan laki-laki. Usia perempuan yang terkena kanker paru-paru akibat merokok lebih muda dibandingkan lawan jenisnya. Bahkan meskipun perempuan merokok lebih sedikit. 


Penelitian itu juga membuktikan bahwa kaum perempuan lebih rentan terhadap zat-zat kimia pemicu kanker, atau karsinogen, yang terdapat pada rokok. 

Penelitian itu berdasarkan data 683 pasien kanker yang dirawat di sebuah klinik di Swiss antara tahun 2000 hingga 2005. Dari situ ditemukan bahwa perempuan perokok secara statistic memiliki kecenderungan terkena adencocarcinoma, bentuk umum kanker paru. Usia mereka pun lebih muda saat didiagnosa menderita kanker.

“Temuan kami menunjukkan bahwa kaum perempuan yang merokok jauh lebih rentan terhadap karsinogen dari tembakau,” ungkap Dr Martin Frueh, ketua tim peneliti dari RS St Gallen Canton, Swiss.
Hasil penelitian itu disampaikan pada Konferensi Multidisiplin Kanker Thoraks Eropa yang digelar di Lugano, Swiss, akhir pekan lalu. 

“Pada awal tahun 1900-an, kanker paru jarang terjadi pada perempuan. Tetapi sejak 1960-an ada jumlah perempuan terkena kanker paru meningkat pesat. Bahkan di Amerika Serikat kanker ini telah menjadi salah satu pembunuh di kalangan perempuan,” beber ketua panitia konferensi Dr Enriqueta Felip.

“Saat ini kanker paru bukan hanya penyakit laki-laki. Tetapi perempuan juga rentan terhadap kanker lain seperti kanker payudara,” imbuh Felip.

Temuan terbaru ini menguatkan beberapa penelitian sebelumnya yang mengungkap bahwa perempuan berisiko lebih tinggi terkena kanker daripada pria. Bahkan para peneliti AS menemukan bahwa perempuan seperti memiliki gen yang memicu pertumbuhan kanker paru.
Namun Henry Scowcroft dari Badan Penelitian Kanker Inggris meminta agar berhati-hati menanggapi temuan itu. “Para periset hanya meneliti pasien yang terkena satu jenis kanker dan tidak melihat perbedaan biologis pada kanker paru pada perempuan dan laki-laki,” ujar Scowcroft. dm/kis


*surya pos