Sebagian orang memperkuat daya tahan tubuhnya dengan mengonsumsi multivitamin. Harapannya, agar daya tahan tubuh tetap terjaga. Tapi, apakah itu cukup efektif untuk mengantisipasi tubuh tidak terserang penyakit? Tentu saja sangat relatif karena konsumsi multivitamin harus didukung pola makan dan istirahat cukup.
Tak ada yang salah dengan pemanfaatan multivitamin. Namun, ada baiknya mempertimbangkan cara lain yang lebih alami guna mengatasi penurunan imunitas atau daya tahan tubuh. Misalnya dengan memanfaatkan khasiat bawang putih, jamur sitake, kacang brasil, avokad, dan jeruk bali.
Seorang pencinta bahan pangan organik dari Singapura, Andrew Behrendt, dalam tulisannya Solution For Low Immunity, menjelaskan bahan alami tersebut mampu memberi pasokan mineral, vitamin A, B, C, dan E, serta asam lemak esensial. Kelima bahan tersebut terbukti mampu menjadi turbo boost atau pendongkrak kekebalan tubuh melawan demam dan flu karena perubahan cuaca.
Bawang Putih
Bumbu dapur ini sumber alami antimikroba dan jamur. Bawang juga dapat merangsang tubuh memproduksi sel darah putih yang bermanfaat untuk melawan bakteri merugikan. Komponen utama yang bermanfaat bagi kesehatan dalam bawang putih disebut allicin.
Untuk mendapatkan manfaat maksimalnya, sebaiknya biarkan bawang putih terpapar udara bebas selama 10 menit sebelum dicampurkan ke dalam masakan. Jika akan dimakan langsung atau dikunyah, sebelumnya cuci lalu bersihkan kulit lapisannya dan pilih yang masih segar.
Untuk menetralkan bau mulut setelah mengonsumsi bawang putih, Anda dapat mengunyah peterseli segar (daun campuran sup). Sementara untuk menghilangkan bau di tangan, Anda dapat menggosok tangan dengan sedikit lemon.
Jamur Sitake
Jamur ini berbentuk seperti payung, warnanya berkisar dari cokelat sampai cokelat tua. Memiliki rasa yang kuat dan mengandung lentin yang mampu memicu produksi interferon. Zat ini mampu melawan virus dan bakteri.
Beberapa studi di Penn State University, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa jamur ini mengandung 40 kali antioksidan yang terdapat pada gandum. Kemampuan jamur ini telah membuat para ilmuwan tertarik untuk memanfaatkannya sebagai bahan penambah daya tahan tubuh.
Dibandingkan dengan jamur maitake, jamur ini lebih tahan lama karena bisa bertahan sampai 14 hari berada dalam kantong kertas atau disimpan dalam lemari es. Sitake bisa dimanfaatkan untuk segala jenis masakan, tetapi biasa digunakan sebagai campuran sop atau pasta.
Kacang Brasil
Kacang brasil mengandung mineral selenium yang berperan dalam mencegah demam. Dibandingkan dengan kacang lainnya, kacang brasil selain memiliki kandungan selenium tinggi, juga kaya nutrisi penting seperti magnesium, zat besi, vitamin E, glutathion, dan zinc.
Untuk mendapatkan manfaatnya Anda bisa merebus kacang ini atau mengonsumsinya sebagai campuran makanan.
Avokad
Avokad sejauh ini menjadi salah satu buah favorit untuk menangkal gejala flu. Kandungan vitamin E-nya mampu menetralkan radikal bebas dan menekan risiko infeksi, sedangkan vitamin B-nya membantu produksi antibodi secara alami.
Kandungan omega-6 dan asam lemak esensial dalam avokad juga bermanfaat untuk meredakan radang. Beberapa penelitian membuktikan buah ini mampu meningkatkan sistem imun dan dapat dikonsumsi siapa pun.
Untuk memanfaatkan buah ini relatif mudah, sebagai campuran minuman sari buah atau dijus langsung tanpa gula ditambah sedikit es.
Jeruk Bali
Kandungan betakaroten, folat, dan potasiumnya menjadi komponen penting dalam mempertahankan daya tahan tubuh. Buah ini juga berpotensi sebagai alat detoksifikasi karena mengandung antioksidan tinggi, yakni 350 mikrogram vitamin C per 100 gram daging jeruk.
Kandungan vitamin C ini sangat baik untuk sumber antioksidan. Bahkan, para perokok dianjurkan mengonsumsi jeruk bali paling tidak dua siung (helai dalam buah) setiap hari. RIN/DARI BERBAGAI SUMBER/M-1
*lampung pos