Oleh AV. Rudy Setia Aji
SELAMA masa kehamilan, daya tahan seseorang cenderung mengalami penurunan. Akibatnya, rentan terserang berbagai penyakit. Bahkan infeksi ringan seperti influenza, terkadang sulit untuk dihindari. Padahal, selama kehamilan seorang calon ibu dituntut untuk menjaga stamina agar tetap prima.
Sekalipun infeksi yang dialami oleh ibu hamil tidak selalu berpengaruh terhadap janin, namun ceritanya akan lain bila terinfeksi virus herpes. Penyakit ini termasuk TORCH (toxoplasmosis, rubella, cytomegalovirus, herpes simpleks). Keempat penyakit ini dapat mengakibatkan kerusakaan janin.
Seorang ibu hamil hendaknya mewaspadai terhadap serangan virus herpes, sebab infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual ini, bila mengenai janin akan mengakibatkan kematian.
Untuk mencegah agar bayi yang sistem kekebalannya masih sangat lemah, seorang Dokter akan memberikan saran agar ibu hamil yang terindikasi virus herpes, melahirkan secara caesar. Persalinan caesar memungkinkan bayi tidak perlu melewati saluran persalinan yang menjadi persemaian berbagai virus.
Penyakit herpes muncul dalam bentuk gelembung atau lepuh-lepuh pada permukaan kulit, disertai rasa sakit.
Berdasarkan bagian tubuh yang diserang, dapat dibedakan sebagai herpes genitalis, herpes gestationis, herpes simpleks dan herpes zoster.
Herpes Genitalis
Herpes jenis ini menyerang daerah sekitar kelamin. Penyebabnya adalah virus Herpes Simpleks yakni jenis Herpesvirus Hominis tipe II. Sedangkan penularannya melalui hubungan seksual.
Bagi wanita hamil, penyakit ini dapat mengakibatkan keguguran janin.
Apabila bayinya dapat diselamatkan, kemungkinan besar akan menderita cacat seperti kerusakan sistem saraf atau penglihatan.
Gejala awal penyakit ini berupa keadaan mati rasa atau gatal pada alat kelamin, rasa panas atau rasa terbakar saat buang air kecil dan terkadang mengeluarkan nanah dari kemaluan.
Disertai sakit kepala, demam, sakit pada otot dan pembengkakkan kelenjar pada paha. Setelah 10 hari kemudian muncul gelembung atau lepuhan-lepuhan pada kulit yang teramat menyakitkan.
Berbeda dengan penyakit kelamin lainnya seperti gonore atau sifilis yang dapat disembuhkan dengan antibiotik. Herpes genitalis bersifat laten, mampu bersembunyi pada sel-sel saraf dekat tulang belakang.
Dan akan kambuh kembali jika penderita mengalami gangguan emosional, kurang tidur dan pola makannya buruk atau terserang infeksi saluran penafasan bagian atas (ISPA) serta melakukan hubungan seksual pada masa haid.
Herpes Gestationis
Penyakit herpes jenis ini hanya menyerang wanita yang hamil muda. Gejala khas penyakit ini adalah munculnya sekelompok gelembung air atau lepuh-lepuh pada kaki dan perut. Sekalipun tergolong herpes, namun penyakit ini tidak mengakibatkan kecacatan pada janin. Dan herpes gestationis dapat diobati dengan memberikan obat yang mengandung kortikosteroid. Sungguh pun demikian, penggunaan obat ini seyogyanya dalam pengawasan dokter.
Sebab bagi seorang ibu hamil, obat ini dapat berdampak pada keguguguran janin.
Biasanya lepuh-lepuh pada kulit di sekitar kaki dan perut akan hilang dengan sendirinya setelah persalinan terjadi. Meskipun demikian, seseorang ibu yang pernah mengidap penyakit herpes jenis ini, sebaiknya berkonsultasi dan melakukan pemeriksaan apabila menginginkan kehamilan lagi. Sebab, seperti herpes lainnya, Herpes Gestationis pun bersifat laten dan suka kambuh.
Herpes Simpleks
Penularan penyakit ini terjadi melalui kontak langsung dengan kulit yang melempuh atau melalui cairan yang keluar dari lepuh-lepuh pada kulit. Ada 2 tipe virus Herpes Simpleks yakni virus HSV1 yang sering menyerang bagian bibir, mulut dan muka. Dan virus HSV2 yang kebanyakan menyerang bagian bawah, terutama di daerah sekitar kelamin.
Sulit membedakan gejala awal serangan dari kedua tipe virus herpes simpleks, namun HSV1 kebanyakan menyerang mereka yang belum atau baru saja akil balig, Penderita mengalami mirip gejala flu yang disertai bisul atau borok yang timbul di sekitar mulut.
Sedangkan HSV2 merupakan penyebab utama herpes genitalis, berupa lepuh-lepuh pada kelamin yang terasa menyakitkan. Obat anti virus acylovir dalam kondisi tertentu dapat membantu meringankan rasa sakit.
Herpes Zoster
Penderita penyakit herpes jenis ini akan merasakan sakit yang hebat, sebab virus ini selalu menginfeksi sejumlah jaringan saraf. Seperti herpes lainnya, gejala awalnya berupa gelembung-gelembung kecil berisi cairan bening yang muncul secara tiba-tiba di sekitar punggung, dada, leher atau wajah.
Virus penyebab Herpes Zoster sama dengan virus penyebab cacar air, yaitu virus varicella-zoster. Oleh sebab itu penyakit ini sering disebut sebagai stadium ke dua dari cacar air, sekalipun ketika kanak-kanak pernah terjangkit tak menutup kemungkinan terjangkit kembali ketika dewasa.
Kiat Mengatasi
Sampai saat ini, obat pembasmi virus herpes belum diketemukan. Namun, pemberian obat semacam acyclovir yang sebenarnya cocok untuk mengobati cacar air bagi penderita herpes sangat membantu mengurangi rasa sakit yang ditimbulkannya.
Sebab obat ini dapat mengurangi pembentukan lepuhan akibat gelembung-gelembung berair dan mempercepat penyembuhan lepuhan dan mengurangi penyebaran ke bagian tubuh lainnya.
Pencegahan secara khusus untuk penyakit herpes adalah dengan meningkatkan daya tahan tubuh seorang ibu hamil sampai saat kelahiran tiba dengan cara mengkonsumsi makanan bergisi lengkap, menerapkan pola hidup bersih dan beristirahat dengan cukup. (13)
*Suara Merdeka 2009*