Selulit umumnya terdapat pada bagian perut, paha, dan bokong yang terlihat seperti kulit jeruk. Dalam buku Cellulite Solutions yang ditulis Helen Foster, disebutkan bahwa diet merupakan salah satu solusi mengatasi selulit.
Anda dapat melawan kelebihan cairan, timbunan lemak, dan radikal bebas dengan mengatur pola makan. Dari hasil riset menunjukkan sekitar 40% penyakit kanker dapat dicegah dengan mengatur pola makan, lalu mengapa hal serupa tidak bisa diterapkan pada selulit?
Ikuti langkah-langkah berikut dan perhatikan perubahan penampilan pada paha, perut, dan bokong Anda.
1. Kurangi Berat Badan
Langkah pertama yang perlu anda lakukan adalah tentunya mengurangi kelebihan berat badan. Cari tahu tergolong apakah berat tubuh anda dengan cara menghitungnya. Anda juga bisa berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan keterangan secara lengkap mengenai berat tubuh Anda.
Jika mengalami masalah kelebihan berat badan atau bingung bagaimana menerjemahkan hitungan kalori tersebut dalam menu banan, berkonsultasilah ke dokter spesialis gizi untuk memperoleh keterangan yang jelas.
2. Hindari Makanan berikut
- Makanan yang banyak mengandung gula
Makanan yang banyak mengandung gula otomatis tinggi kalori atau lemak. Untuk diketahui, setelah mengonsumsi 300 kkal gula, jumlah radikal bebas di tubuh meningkat 140%. Gula membuat serat-serat kolagen yang ada di arteri atau pembuluh darah mengeras. Akibatnya, sirkulasi tubuh melambat.
- Lemak jenuh dan lemak trans
Dalam sekejap, kedua jenis lemak ini dapat melipatgandakan jumlah radikal bebas. Lemak jenuh umumnya ditemukan pada produk hewani, seperti daging, mentega, dan full-fat dairy products. Sedangkan lemak trans ada pada margarin. Batasi jumlahnya di bawah 30% dari asupan energi harian. Untuk lemak jenuh, tidak lebih dari 10%.
- Kafeina
Kafeina justru akan memperlancar sirkulasi dan metabolisme tubuh bila dikonsumsi dalam jumlah sedikit. Jadi, batasi hanya satu cangkir kopi atau teh setiap tiga jam dan jangan lebih dari dua atau tiga cangkir sehari.
- Refined carbohydrates
Terkandung dalam gula putih, nasi, pasta atau roti putih. Refined carbohydrates membuat tubuh tiba-tiba mendapat limpahan glukosa. Tubuh berusaha menyeimbangkannya dengan melepas insulin, yang membuat glukosa tersimpan sebagai lemak. Hal inilah yang memperbanyak timbunan lemak. Mulailah mengonsumsi karbohidrat kompleks, seperti roti gandum, sereal atau wholemeal wheat-free pasta.
- Makanan yang terlalu banyak mengandung garam.
Mengonsumsi makanan tersebut mengakibatkan tubuh akan menghilangkan kelebihan garam dengan menahan cairan di dalam tubuh. Inilah yang menyebabkan terjadinya selulit. Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization--WHO) merekomendasikan konsumsi garam tak lebih dari 5 gr per hari.
Makanan yang Patut Dikonsumsi
- Buncis dan kacang polong. Jenis makanan tersebut kaya serat dan mengandung beberapa nutrisi. Misalnya, potasium, yang membantu mengatasi masalah kelebihan cairan, protein, dan kalsium.
- Kacang-kacangan. Misalnya, kacang tanah, kacang mete, almonds, dan kacang Brasil. Tinggi protein, mengandung vitamin E yang dapat membantu memperlancar sirkulasi, dan asam lemak tak jenuh tunggal yang membantu tubuh membakar lemak.
- Oat cereal. Kandungan antioksidan dan seratnya baik sebagai pembakar lemak dan membuat Anda berenergi sepanjang hari.
- Avokad. Buah ini memang tinggi kalori. Namun, mengandung asam lemak esensial yang baik bagi kesehatan kulit. Juga mengandung vitamin E dan beta sitosterol, serat yang membantu mengatasi masalah kolesterol.
- Pisang. Mengandung potasium dan vitamin B6, yang bermanfaat untuk mengatasi masalah kelebihan cairan dalam tubuh.
- Nanas. Memiliki manfaat antiperadangan dan membantu memperbaiki serat kolagen yang rusak. Selain itu, juga mengandung vitamin C.
- Pir. Bermanfaat sebagai detoksifikasi, pir mengandung yodium (mineral yang membantu menstimulasi metabolisme yang lambat), serat, dan potasium.
- Semangka. Mengandung likopen (sejenis antioksidan), potasium, dan serat yang berguna memperlancar pencernaan.
- Citrus fruits. Misalnya, jeruk manis, jeruk sitrun atau grapefruit. Sebuah jeruk berukuran sedang memiliki 80 mg vitamin C (dua kali lipat asupan yang disarankan), yang bermanfaat untuk membentuk serat kolagen. Juga mengandung methoxyhted bioflavonoids, yang berguna memperlancar sirkulasi dan memperkuat pembuluh rambut.
- Asparagus. Memperkuat pembuluh vena dan pembuluh rambut serta membantu mengontrol tekanan darah. Juga mengandung glutathione, enzim yang bersifat detoksifikasi dan pelawan radikal bebas.
- Bawang merah dan bawang putih. Bumbu dapur ini mudah disertakan dalam setiap masakan. Kandungannya antara lain sulfur (membantu mengatasi efek buruk paparan radikal bebas), vitamin C dan E.
- Brokoli. Mengandung alpha lipoic acid (mencegah pengerasan kolagen), selenium (memaksimalkan kerja vitamin C, E, dan beta karoten), dan kalsium.
- Daging sapi rendah lemak. Tidak selamanya produk hewani harus dijauhi. Pilih yang rendah lemak. Daging sapi mengandung conjugated linoleic acid (CLA). yang berfungsi untuk membakar lemak. Juga zat besi agar Anda tetap berenerji, terutama selama berolahraga.
- Daging ayam. Salah satu sumber protein yang terbaik, asal Anda tidak mengonsumsi kulitnya. Juga mengandung zat besi dan vitamin B kompleks.
- Ikan. Jenis ikan seperti salmon, tuna atau sardin mengandung asam lemak esensial dan prostaglandin (membantu memperlancar sirkulasi).
- Telur. Dalam tubuh, akan membentuk komponen berbasis sulfur yang membantu proses detoksifikasi dan mengurangi jumlah radikal bebas.
- Semi-skimmed milk dan keju rendah lemak. Kaya kalsium dan CLA yang membantu proses pembakaran lemak dan pembentukan otot.
Pola Makan
1. Makan lima porsi buah dan sayur setiap hari
Satu porsi setara dengan satu potong (250 gr) buah berukuran besar seperti semangka, satu buah ukuran sedang seperti apel atau jeruk atau dua sendok makan sayur. Supaya tidak bosan, coba variasikan cara memasak, seperti direbus, dikukus, atau stir-fry. Untuk buah, Anda bisa juga mengonsumsinya sebagai salad.
2. Makan beberapa jenis sumber protein, minimal tiga kali sehari
Membantu menstabilkan kadar gula darah lebih lama daripada bila Anda hanya mengonsumsi karbohidrat. Membuat Anda terhindar dari keinginan ngemil makanan manis. Pilih yang rendah lemak, seperti daging ayam tanpa kulit, ikan, low-fat dairy products, buncis, atau daging merah yang sudah dihilangkan lemaknya.
3. Makan lima atau enam kali sehari
Makan besar tiga kali sehari justru akan menimbulkan rasa lapar secara psikologis. Lebih baik Anda makan dalam frekuensi yang lebih sering, tetapi dengan porsi yang lebih kecil. Jika masih merasa lapar setelahnya, ingatlah bahwa Anda akan makan dua jam kemudian.
4. Banyak minum minuman bebas kafeina
Setiap hari minumlah delapan gelas atau satu liter air putih. Boleh juga mencoba teh herba. PC/L-1
*lampung pos