Friday, March 13, 2009

Sehat dengan Pengobatan Alternatif

MENJADI fakta yang tidak terbantahkan, di tengah krisis perekonomian saat ini biaya pengobatan medis menjadi semakin mahal. Maka anekdot yang mengatakan : “Orang Miskin Dilarang Sakit” sesungguhnya merupakan kritisi terhadap mahalnya layanan kesehatan. Sebagai contoh konkrit munculnya dukun cilik dari Jombang, Ponari, pemilik batu yang konon ketika dicelupkan ke air, mampu menyembuhkan bermacam penyakit. Sebagai bentuk kebingungan orang kepada siapa mereka harus berobat.

Penyakit ringan seperti batuk, flu atau masuk angin seseorang terpaksa merogoh kocek lebih dalam mulai dari biaya pemeriksaan dan pembelian resep obat. Apalagi jika harus rawat inap di rumah sakit, pastilah jutaan rupiah akan hilang melayang. 

Namun pengobatan alternatif, bisa sering dijadikan alternatif, namun pengobatan dengan metode yang bisa diterima akal sehat. Seperti ketrampilan penyembuhan dengan tusuk jarum, totok darah dan pijat urut, ketuk, bekam, gurah, totok darah, dan Chi Kung hingga yang popular seperti Caragem, Ear Candle Therapy, holistic health care, hipnoterapy serta quantum ikhlas. 

Di bawah ini akan diuraikan berbagai metode pengobatan alternatif sebagai pilihan dalam memperoleh kesembuhan dari berbagai penyakit. Namun sebelum memutuskan untuk melakukan pengobatan alternatif seseorang perlu memperhatikan kondisi dan kategori penyakit yang dialaminya. Apabila tidak mengancam jiwanya, pengobatan alternatif dapat sebagai pendamping atau sebagai pelengkap dari pengobatan medis. 
1. Terapi Bekam 
Bekam atau alhijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam lalu di sekitarnya dihisap menggunakan alat bekam berupa cupping set dan hand pump untuk mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh. Teknik pengobatan diyakini mampu mengatasi 72 macam penyakit dari yang berat seperti stroke, lever, ginjal, jantung, asma, darah tinggi, kolesterol sampai yang ringan seperti flu dan masuk angin. 
Menurut teori bekam, ada lebih dari 350 titik tubuh manusia, namun dalam praktik pengobatan hanya 12 titik utama yang menjadi obyek sentuhan pengobatan, yakni di daerah kepala, leher, pinggang dada dan kaki. 

Sekilas, teknik bekam memang menyeramkan karena kelihatan terjadi perdaharahan di bawah kulit. Namun, sesungguhnya perdarahan hanya terjadi pada dermis atau kulit jengat dan bukan pada pembuluh darah sehingga tidak membahayakan. 

Setelah menjalani terapi, sirkulasi darah menjadi lancar dan imunitas tubuh meningkat karena darah kotor telah terbuang. Namun demikian untuk menjalani terapi bekam diperlukan stamina yang baik, dimana tensi darah dan gula darah harus dalam kondisi normal.
2. Terapi Ketuk
Terapi gabungan ilmu psikologi dengan kedokteran timur, diperkenalkan pertama kali tahun 1980-an oleh psikolog klinis dari Syracus University New York dalam bentuk Tough Field Therapy. Terapi ini hampir sama dengan spiritual emotional freedom technique (SEFT).

Menurut terapi ini, segala gangguan fisik atau emosi disebabkan oleh kacaunya sistem energi tubuh. Jika energi di dalam tubuh bisa diselaraskan, maka segala gangguan fisik ataupun emosi termasuk keinginan seseorang untuk selingkuh dapat dihilangkan.

Pada awalnya sebelum terapi ketuk dilakukan harus didiagnosa terlebih dahulu jenis penyakit dan di mana titik yang harus diketuk. Titik yang diketuk berbeda, disesuaikan dengan penyakitnya. Setelah itu energi tubuh diselaraskan dengan melakukan pengetukan 9 hingga 18 titik-titik kunci disepanjang 12 jalur energi tubuh.
3. Akupunktur 
Terapi akunpunktur berasal dari pengobatan tradisional China, teknik pengobatannya menggunakan jarum-jarum khusus untuk menstimuli titik tetetentu di sepanjang jalur energi yang disebut sebagai meridian. Melalui tusukan jarum-jarum itu akan memperbaiki aliran dan keseimbangan energi sepanjang meridian itu. Dan ketika energi ini seimbang maka seseorang akan memperoleh kesembuhan dari penyakitnya.

Pada dasarnya akupunktur dapat menyembuhkan penyakit dari stroke, jantung, diabetes, tuli hingga batuk. Terapi akunpunktur dapat pula meredakan ketegangan atau stress serta menguatkan kekebalan tubuh. Bahkan sekarang ini banyak pula digunakan dalam bidang kecantikan, yakni merampingkan dan mengencangkan wajah, membuat kelopak mata, mengecilkan perut, membuat belahan dagu, membuat lesung pipit dan mengencangkan payudara. Selain itu, terapi akunpuntur dapat mengatasi bagi seorang pecandu rokok, narkoba, gangguan ereksi dan ejakulasi dini, serta gangguan fertilitas atau keseburan pada wanita.
4. Caragem 
Terapi Caragem atau terapi dengan media batu Giok merupakan perpaduan ilmu kesehatan barat dan timur. Kini terapi caragem telah menjamur di setiap pelosok daerah karena khasiatnya yang luar biasa dalam menyembuhkan berbagai penyakit.

Metode terapi caragem adalah dengan memperbaiki tulang belakang, karena pada tempat itulah sumber saraf, sumber peredaran darah dan sumber energi tubuh. Apabila tulang belakang yang dipercaya sebagai akar tubuh dan pusat kehidupan manusia ini diperbaiki maka segala gangguan penyakit dapat disembuhkan.
5. Terapi Chi Kung 
Terapi ini menggunakan tenaga dalam Chi Kung dengan maksud menyeimbangkan tenaga Yin dan Yang dalam tubuh manusia. Sebab apabila tenaga Yin yang bersifat dingin terlalu kuat maka tubuh akan mengalami flu dan batuk, sedangkan apabila tenaga Yang yang bersifat panas terlalu kuat maka tubuh akan mengalami ambeien, lever dan cepat lelah. 

Maka dengan mengaliri energi Chi pada titik-titik meridian tubuh guna memanipulasi atau menguatkan organ tubuh yang lemah sehingga dapat berfungsi maksimal. Selain itu, tercipta keseimbangan Yin dan Yang sehingga tubuh penderita akan sehat.
6. Ear Candle Therapy 
Terapi ini berasal dari Suku Indian di Amerika. Metode pengobatannya dengan menggunakan media lilin khusus yang terbuat dari kain linen berkualitas tinggi yang dilapisi dengan sarang tawon. 

Media lilin untuk menyedot kotoran berupa jamur, bisul atau radang di dalam liang telinga sehingga apabila gendang telinga bersih maka berbagai masalah telinga dan kepala seperti sinusitis, kurang pendengaran, vertigo ataupun tuli dapat sembuh. (Rudy Setia Aji-13)


(Suara Merdeka)