Thursday, May 14, 2009

Waspadai Ciri-Ciri dan Gejala Flu Babi

AWAS!!! Virus flu menyerang lagi. Kali ini bukan flu burung (avian influenza) yang sempat menggegerkan dan merenggut banyak jiwa, tapi flu yang satu ini lebih dahsyat lagi dengan masa inkubasi singkat dan penularannya dari manusia ke manusia. Itulah flu babi (H1N1).

Flu babi ini pertama diketahui mewabah di Meksiko, sehingga ada yang menyebutnya flu meksiko. Virus penyakit ini pertama kali ditularkan dari hewan menyusui, babi.

Departemen Kesehatan melalui Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Tjandra Yoga Adhitama menginformasikan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan status wabah flu babi (swine flu) yang melanda kawasan Amerika Serikat, Meksiko, dan Kanada mungkin akan menjadi pandemi dan menjadi kejadian luar biasa (KLB) internasional.

Hingga saat ini ratusan orang dinyatakan tewas karena positif terkena virus flu babi di Meksiko. Di Amerika Serikat ditemukan belasan kasus yang dikonfirmasi terjangkit flu babi, sedangkan di Kanada ditemukan beberapa kasus.

Selandia Baru diketahui menjadi negara baru yang terjangkit virus ini. Hal itu diketahui setelah 10 mahasiswa terindikasi terserang flu babi setelah berkunjung ke Meksiko.

Departemen Kesehatan Meksiko menyatakan virus berjenis H1N1 memiliki sejumlah gejala umum, antara lain demam di atas 39 derajat Celsius, sakit kepala, pegal linu, dan iritasi mata. H1N1 adalah virus yang menyebabkan flu musiman pada manusia secara rutin.

Namun versi paling baru H1N1 ini berbeda: virus ini memuat materi genetik yang khas ditemukan dalam virus yang menulari manusia, unggas dan babi.

Tapi sebenarnya apa itu flu babi? Flu babi adalah penyakit pernapasan yang menjangkiti babi. Disebabkan oleh influenza tipe A, wabah penyakit ini pada babi rutin terjadi dengan tingkat kasus tinggi tapi jarang menjadi fatal.

Penyakit ini cenderung mewabah di musim semi dan musim dingin tetapi siklusnya adalah sepanjang tahun. Ada banyak jenis flu babi dan seperti flu pada manusia penyakit ini secara konstan berubah.

Pada manusia sendiri, gejala flu babi ini umumnya sama dengan gejala-gejala flu musiman manusia. Flu babi biasanya tidak menjalar pada manusia meski kasus sporadis juga terjadi dan biasanya pada orang yang berhubungan dengan babi.

Catatan mengenai kasus penularan dari manusia ke manusia juga sangat jarang. Penularan flu babi dari manusia ke manusia diperkirakan menyebar seperti flu musiman yakni melalui batuk dan bersin.

Meski belum sampai ke Indonesia, kita harus mewaspadai virus swine flu atau flu babi yang telah merenggut puluhan nyawa di Meksiko.

Lantas bagaimana gejala penderita yang terkena penyakit flu babi ini? Pada umumnya, gejala infeksi flu babi pada manusia mirip dengan flu biasa pada manusia. Yakni, demam yang muncul tiba-tiba, batuk, nyeri otot, sakit tenggorokan dan kelelahan yang berlebihan.

Namun, selain itu, virus flu babi bisa membuat penderita muntah-muntah dan diare.

Pemerintah AS telah menyatakan wabah flu babi ini merupakan wabah serius. Flu babi ini mendatangkan risiko terbesar terjadinya pandemi berskala besar sejak wabah avian flu yang muncul kembali pada 2003 lalu dan menewaskan 257 orang dari 421 penderita di 15 negara.

n RTR/SEHAT/L-1

Kiat Menghindari Flu Babi

Badan Kesehatan Dunia WHO sudah menyatakan pandemi flu babi berada di level 6 alias pandemi global.

Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Depkes Tjandra Yoga Aditama, pemerintah melakukan enam langkah untuk kesiapsiagaan mencegah H1N1.

Tjandra mengatakan penyakit flu babi adalah penyakit influenza yang disebabkan oleh virus influenza A subtipe H1N1 yang dapat ditularkan melalui binatang, terutama babi, dan ada kemungkinan penularan antarmanusia.

Secara umum penyakit ini mirip dengan influenza (influenza like illness--ILI) dengan gejala klinis seperti demam, batuk pilek, lesu, letih, nyeri tenggorokan, napas cepat atau sesak napas, mungkin disertai mual, muntah dan diare.

"Virus H1N1 sebenarnya biasa ditemukan pada manusia dan hewan terutama babi tetapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Begitu juga dengan virus flu burung H5N1 meskipun sama-sama virus influenza tipe A," ujar Tjandra.

Menurut Tjandra, cara penularan flu babi melalui udara dan dapat juga melalui kontak langsung dengan penderita. Masa inkubasinya 3--5 hari. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai seperti halnya terhadap flu burung.

"Menjaga perilaku hidup bersih dan sehat, menutup hidung dan mulut apabila bersin, mencuci tangan pakai sabun setelah beraktivitas, dan segera memeriksakan kesehatan apabila mengalami gejala flu adalah tahap awal menghindari flu babi," ujar Tjandra. n RTR/SEHAT/L-1


*lampung Pos